简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Dalam ulasan sebelumnya, kami tetap pada pandangan bahwa pasar saham AS pada tahun ini pasti akan mengalami koreksi. Namun, bagaimana penurunan aset berisiko tersebut akan berdampak pada emas? Artikel
Dalam ulasan sebelumnya, kami tetap pada pandangan bahwa pasar saham AS pada tahun ini pasti akan mengalami koreksi. Namun, bagaimana penurunan aset berisiko tersebut akan berdampak pada emas? Artikel ini akan menganalisis lebih lanjut dengan menggunakan kerangka siklus ekonomi.
1. Fase Kemakmuran (Prosperity Phase)
Tahun 2023–2024 dapat dikatakan sebagai "era emas" dari siklus pertumbuhan. Setelah siklus pertumbuhan berakhir, yang akan datang adalah fase kemakmuran. Menurut proyeksi, pasar saham masih berpotensi bullish hingga 2025–2027.
Mengacu pada buku IZAXX Business Cycle (direkomendasikan penulis sebagai referensi penting), fase kemakmuran dibagi menjadi tiga tahap. Saat ini, kita berada pada awal fase kemakmuran (high plateau) menuju fase pertengahan.
Fase Awal: Setelah ekspansi ekonomi jangka panjang, optimisme investasi meningkat, memicu percepatan CAPEX. Hal ini menjadi titik kunci yang mendorong masuknya siklus ke fase kemakmuran.
Fase Pertengahan: Dampak kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas mulai terlihat. Investasi korporasi melambat, namun ekonomi riil tetap solid sehingga belanja investasi bertahan tinggi—menciptakan “high plateau” (serupa periode 2018–2019 dengan risiko tarif global).
Fase Akhir: Pada penghujung siklus, akan muncul gelombang investasi terakhir. Setelah kebijakan moneter berbalik longgar dan risiko eksternal mereda, konsumsi domestik yang kuat membuat perusahaan terdorong melakukan ekspansi tambahan.
Analisis mengapa kita saat ini berada di fase kemakmuran akan dibahas lebih lanjut dalam ulasan berikutnya.
2. Dampak Pengetatan Neraca The Fed – Investor Tidak Boleh Tertinggal
Harga emas saat ini terus mencetak rekor baru. Penjelasan media arus utama umumnya berpusat pada tiga faktor:
Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Ketidakpastian tarif era Trump, meningkatkan kerentanan mata uang dan risiko inflasi.
Meningkatnya defisit fiskal AS.

Dari sisi likuiditas, baik AS maupun Eropa masih dalam kondisi longgar. Namun, terdapat potensi risiko likuiditas di AS. Saat banyak negara global memasuki siklus penurunan suku bunga, kelebihan likuiditas global turut mengalir ke AS, mendorong harga emas naik lebih tinggi. Meski demikian, investor harus fokus pada arah masa depan.
Pada Q2 tahun ini, Departemen Keuangan AS hanya menerbitkan obligasi senilai USD 650 miliar, jauh di bawah perkiraan USD 5.14 triliun akibat batas utang. Namun, pada Q3, kebutuhan pembiayaan melonjak ke USD 1.01 triliun. Penerbitan obligasi dalam jumlah besar diperkirakan akan memperketat likuiditas dan meningkatkan volatilitas pasar.

(Gambar 2: Treasury General Account/TGA; Sumber: MacroMicro/M²)
Data menunjukkan cadangan perbankan menurun sementara saldo TGA naik ke sekitar USD 600 miliar. Jika penerbitan obligasi Q3 terealisasi, TGA bisa kembali ke level 2021, menekan cadangan perbankan ke garis risiko. Saat itulah potensi koreksi emas baru bisa teredakan.
Analisis Teknis Emas

Emas kini memasuki fase overbought ekstrem, baik pada skala kecil maupun besar, bahkan melampaui proyeksi Fibonacci.
Bagi pemegang posisi long: disarankan ambil profit sebagian atau gunakan trailing stop.
Bagi investor bearish: tidak disarankan menahan posisi melawan tren dengan harapan koreksi.
Level Teknis
Support: 3488 / 3420 / 3400
Resistance: Tidak ada level signifikan
📌 Peringatan Risiko: Analisis, pandangan, dan data di atas hanya bersifat komentar pasar umum, tidak mencerminkan posisi resmi platform. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Harap bertransaksi dengan hati-hati.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Ultima Markets
InteractiveBrokers
octa
AVATRADE
Exness
JustMarkets
Ultima Markets
InteractiveBrokers
octa
AVATRADE
Exness
JustMarkets
Ultima Markets
InteractiveBrokers
octa
AVATRADE
Exness
JustMarkets
Ultima Markets
InteractiveBrokers
octa
AVATRADE
Exness
JustMarkets