简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Dolar Akhirnya Turun Jelang Data Inflasi AS
Ikhtisar:Indeks dolar mencapai 104,07, tertinggi sejak Desember 2002, sebelum jatuh kembali ke 103,64, turun 0,09% (Sabtu pagi WIB).

NEW YORK - Dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Hal ini terjadi setelah dua hari bergejolak karena kebijakan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga untuk menekan lonjakan inflasi.
Indeks dolar mencapai tertinggi 20-tahun karena permintaan safe-haven, menyusul aksi jual tajam saham pada Kamis (5/5/2022). Hal tersebut didorong kekhawatiran tentang pengetatan agresif The Fed dan karena mata uang Eropa melemah di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan di wilayah tersebut.
Namun demikian, indeks dolar menelusuri kembali beberapa keuntungan karena investor mengevaluasi berapa banyak hawkishness The Fed yang sudah diperhitungkan ke dalam greenback, dan karena beberapa analis menyatakan bahwa inflasi mungkin mendekati puncaknya.
Data pada Jumat (6/5/2022) menunjukkan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada April. Penghasilan rata-rata per jam naik 0,3% setelah naik 0,5% pada Maret. Itu menurunkan kenaikan upah tahun ke tahun menjadi 5,5% dari 5,6% pada Maret.
“Kabar baiknya adalah bahwa upah tidak naik secepat mereka dan itu akan mulai menenangkan spekulasi. Pasar akan menyadari bahwa mungkin inflasi sedang memuncak,” kata Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dikutip dari Antara, Sabtu (7/5/2022).
Indeks dolar mencapai 104,07, tertinggi sejak Desember 2002, sebelum jatuh kembali ke 103,64, turun 0,09% (Sabtu pagi WIB).
“Mungkin hari ini adalah hari untuk tenang dan melihat lebih sedikit tindakan setelah dua hari yang sangat bergejolak, yang pada akhirnya meninggalkan kita di tempat kita memulai minggu ini dari segi dolar,” kata Direktur Perdagangan Money USA, Juan Perez, di Washington.
“Upah masih belum menjadi bintang sementara inflasi adalah fokus utama untuk semua prospek,” ujarnya.
The Fed harus menaikkan suku bunga lebih agresif dan mengambil risiko resesi jika masalah rantai pasokan tidak mulai surut, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada Jumat (6/5/2022), ketika ia menegaskan kembali bahwa pembuat kebijakan dengan tajam mengamati seberapa jauh suku bunga harus naik di atas tingkat netral.
Sementara itu, fokus ekonomi utama AS berikutnya adalah data inflasi harga konsumen pada Rabu (11/5/2022). Ini diperkirakan menunjukkan bahwa tekanan harga naik pada kecepatan tahunan 8,1 persen pada April, sedikit di bawah pembacaan Maret 8,5%, menurut estimasi median ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Euro juga mendapat dorongan pada Jumat (6/5/2022) oleh komentar yang relatif hawkish dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB).
ECB akan menaikkan suku bunga depositonya kembali ke wilayah positif tahun ini, kata kepala bank sentral Prancis Francois Villeroy de Galhau, komentar yang menunjukkan dukungannya untuk setidaknya tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2022.
Pembuat kebijakan ECB Joachim Nagel juga mengatakan bahwa jendela waktu bank sentral untuk menaikkan suku bunga dalam menanggapi rekor inflasi tinggi perlahan-lahan ditutup, dalam indikasi ia mendukung langkah lebih cepat daripada nanti.
Euro terakhir berada di 1,0547 dolar, naik 0,08 persen hari ini, setelah sebelumnya jatuh ke 1,04830 dolar. Euro bertahan sedikit di atas level terendah lima tahun di 1,0470 dolar yang dicapai pada 28 April.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Baca lebih banyak

Jangan Mau DIPERDAYA ! Terungkap Bahaya Penipuan 3 Broker Forex Ilegal di Akhir 2025
Dunia trading forex dan investasi online memang penuh peluang — tapi juga penuh jebakan. Di akhir 2025, sejumlah broker forex bermasalah kembali mendapatkan peringatan dari regulator internasional dan platform pemantau kredibilitas. Jika Anda sedang mencari broker untuk trading, artikel ini adalah panggilan waspada: kenali dulu siapa yang Anda hadapi. Berikut tiga nama broker yang banyak disebut dalam daftar peringatan — beserta fakta mengerikan di balik klaim mereka.

MELONJAK 40% ! Saham Broker Forex CMC Markets, Dampak Laporan Keuangan Terbaru 2025
Saham CMC Markets (LSE: CMCX) mencetak lonjakan hingga 40% pada November 2025 berkat laporan keuangan yang fantastis. Simak analisis mendalam mengenai performa finansial, keamanan platform, regulasi, fitur trading, hingga peringatan investigatif WikiFX untuk trader Indonesia.

【Wawancara Eksklusif WikiEXPO Global】Geoff McAlister: Dari Risiko Menuju Ketahanan di Dunia Kripto
Setelah WikiEXPO Dubai berlangsung dengan sukses, kami berkesempatan mewawancarai Geoff McAlister, Founder MiPool dan Crypto Risk Office. Geoff adalah sosok berpengalaman dengan lebih dari 25 tahun di industri keuangan global dan aset digital. Ia pernah memegang peran penting di Goldman Sachs, Credit Suisse, Deutsche Bank, hingga First Abu Dhabi Bank (FAB). Ia juga menjabat sebagai Group Chief Risk Officer di M2 serta Managing Director & Head of Markets di Hex Trust. Dengan keahliannya di CeFi dan Web3, Geoff membangun layanan institutional crypto trading, stablecoin, dan sistem manajemen risiko untuk lebih dari 300 institusi.

Kasus MENGGEMPARKAN Broker CME Group ! Pembaruan Harga Forex & Komoditas Terhenti di November 2025
Insiden besar mengguncang CME Group pada November 2025. Pembaruan harga Forex dan komoditas terhenti akibat gangguan pusat data. Simak penjelasan lengkap, ulasan WikiFX, risiko untuk trader, serta langkah antisipasi yang wajib diketahui oleh pengguna platform broker.
