简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:CEO JPMorgan, Jamie Dimon, baru-baru ini menegaskan bahwa meningkatnya utang global, defisit fiskal yang melebar, serta ketidakpastian suku bunga membuat pasar keuangan semakin sensitif terhadap risik
CEO JPMorgan, Jamie Dimon, baru-baru ini menegaskan bahwa meningkatnya utang global, defisit fiskal yang melebar, serta ketidakpastian suku bunga membuat pasar keuangan semakin sensitif terhadap risiko. Selain itu, gesekan tarif antar-ekonomi utama dan restrukturisasi rantai pasokan global juga memperkuat permintaan aset safe haven seperti emas.
JPMorgan menambahkan bahwa kekhawatiran terhadap risiko kredit menyebabkan saham bank regional AS anjlok tajam. Pada Kamis (16/10), bank tersebut menyarankan untuk menutup posisi short pada obligasi jangka panjang, memperingatkan bahwa langkah Federal Reserve menuju kebijakan moneter yang lebih longgar dapat menekan imbal hasil lebih jauh.
Dari sudut pandang kami, tidak bijak memprediksi lonjakan harga emas jangka panjang, melainkan fokus pada logika pergerakan pasar jangka pendek. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun pada Jumat lalu turun di bawah 4,0%, menandakan peningkatan minat investor dalam menutup posisi short dan menambah kepemilikan obligasi. Secara bersamaan, indeks dolar AS naik dari 97,78 dan menembus kembali level 98, menunjukkan sinkronisasi antara pergerakan dolar dan obligasi AS dalam jangka pendek.

(Gambar 1. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun sempat turun di bawah 4,0%; Sumber: CNBC)
Meskipun imbal hasil obligasi dan dolar AS sama-sama menguat, harga emas dan perak justru terkoreksi. Ini mengindikasikan bahwa dolar kembali memainkan peran sebagai aset safe haven utama. Sejalan dengan pengamatan kami sebelumnya, pelonggaran moneter berkelanjutan oleh The Fed justru membatasi potensi kenaikan harga logam mulia, dan sebaliknya dapat memperkuat dolar serta pasar obligasi, terutama karena upaya pemerintah untuk memperkecil defisit fiskal.
Pernyataan Jerome Powell untuk mengakhiri kebijakan “quantitative tightening” didorong oleh meningkatnya risiko kredit di sektor properti komersial, di mana tingkat gagal bayar meningkat tajam. Saat ini ekonomi AS berfokus pada pembangunan infrastruktur AI, namun lemahnya permintaan domestik membuat aktivitas bisnis melambat. Dengan struktur pinjaman properti komersial berjangka 3–10 tahun, tingkat bunga yang tinggi memperberat beban utang, sehingga pemerintah perlu menstimulasi kembali perekonomian.

(Gambar 2. Tingkat gagal bayar kredit perumahan, kartu kredit, properti komersial, dan pinjaman korporasi; Sumber: MSquare Research)
Dari grafik di atas, terlihat bahwa kredit perumahan dan pinjaman korporasi masih stabil, sementara gagal bayar kartu kredit dan properti komersial meningkat perlahan. Walau tingkat gagal bayar kartu kredit masih di bawah level tahun 2006 (masih terkendali), namun gagal bayar di sektor properti komersial kini menjadi perhatian utama The Fed.
Menurut laporan “COMMERCIAL REAL ESTATE: Trends, Risks, and Federal Monitoring Efforts”, kenaikan suku bunga membuat refinancing properti komersial semakin sulit, karena kontrak pinjaman umumnya berdurasi 3–10 tahun. Biaya pinjaman baru melonjak, harga properti perkantoran turun, dan bank menghadapi kerugian nilai (impairment) yang memicu kekhawatiran regulator.
Kami tidak memperkirakan melemahnya permintaan domestik akan memicu krisis sistemik, namun risiko jangka pendek tetap perlu diwaspadai — terutama kemungkinan likuidasi aset besar-besaran dan pelarian modal ke dolar, yang dapat memicu koreksi tajam di berbagai kelas aset. Dengan harga saham dan emas masih berada di level tinggi, investor perlu menjaga sikap hati-hati dan disiplin risiko.
Analisis Teknis Emas

Harga emas menembus batas bawah kanal naik, menandakan fase konsolidasi atau potensi pembalikan tren. Pola candlestick harian menunjukkan formasi bearish engulfing, sehingga investor konservatif dapat mempertimbangkan posisi short secara bertahap di level resistensi Fibonacci 4259 / 4282 / 4304, dengan stop loss di 4308.
Jika pergerakan selanjutnya menunjukkan konsolidasi setelah kenaikan kuat pada Oktober, maka potensi koreksi besar kemungkinan terjadi di paruh kedua bulan ini. Berdasarkan analisis probabilitas, rasio risiko terhadap imbal hasil mendukung strategi short-term selling. Jika harga gagal menembus resistensi Fibonacci, maka target koreksi selanjutnya berada di area 4067, bertepatan dengan ekstensi Fibonacci 1.618.
Support: 4185 / 4067
Resistance: 4259 / 4282 / 4304
Peringatan Risiko: Pandangan, analisis, riset, harga, atau data lain di atas hanya merupakan komentar pasar umum dan tidak mencerminkan pandangan resmi platform ini. Semua risiko investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Harap berhati-hati dalam mengambil keputusan perdagangan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.