简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Kebijakan Pengetatan Moneter, Selanjutnya Apa?
Ikhtisar:Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah, sempat di 2 bulan terendahnya lalu rebound di hari terakhir, tertekan oleh pasar yang sudah priced-in terhadap rencana kenaikan suku bunga the Fed serta data retail sales AS yang lemah, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 95.17
Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
Pasar dalam sentimen atas prospek kebijakan pengetatan moneter the Fed dan bank sentral global lainnya, walau sebagian sudah di-priced in.
Data inflasi yang dirilis minggu mendatang akan dicermati investor untuk menentukan arah pasar berikutnya.
Perkembangan dari Omicron terus dimonitor pelaku pasar, meskipun terlihat tidak membahayakan dan justru memunculkan antibody yang lebih kuat.
Pasar saham dunia terpantau variatif, harga emas menguat, dan US dollar dalam tekanan minggu ini.
Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dunia dan perkembangan pandemi virus corona akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 17-21 January 2022.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan melemah, sempat di 2 bulan terendahnya lalu rebound di hari terakhir, tertekan oleh pasar yang sudah priced-in terhadap rencana kenaikan suku bunga the Fed serta data retail sales AS yang lemah, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir turun ke 95.17. Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau naik ke 1.1415. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1570 dan kemudian 1.1616, sementara support pada 1.1221 dan 1.1185.
Pound sterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3671 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3749 dan kemudian 1.3834, sedangkan support pada 1.3430 dan 1.3160. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 114.15. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 115.52 dan 115.92, serta support pada 113.14 serta level 112.53. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7211. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7314 dan 0.7371, sementara support level di 0.7082 dan 0.6993.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed di tengah concern investor atas arah pengetatan moneter the Fed dan selanjutnya. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 28,124. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 29,388 dan 29,960, sementara support pada level 27,594 dan 27,293. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 24,383. Minggu ini akan berada antara level resistance di 25,747 dan 26,560, sementara support di 23,155 dan 23,124.
Bursa saham Wall Street minggu lalu berakhir melemah di minggu keduanya terpicu di antaranya oleh merosotnya kinerja laporan keuangan sektor perbankan. Dow Jones secara mingguan melemah ke level 35,912, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 36,800 dan 36,952, sementara support di level 34,665 dan 34,007. Index S&P 500 minggu lalu turun tipis ke level di 4,672.8, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4,800 dan 4,820, sementara support pada level 4,533 dan 4,495.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau bangkit menguat oleh bearish dollar walau di akhir pekan terkoreksi karena naiknya yields US Treasury, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,818.50 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1832 dan berikut $1877, serta support pada $1784 dan $1753.
Alfred Pakasi/VBN
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
Baca lebih banyak

Ada Apa Dengan Broker Forex StoneX ? Review Laporan Keuangan 2025, Pendapatan CFD Merosot
Apa kabar dengan broker StoneX? Simak ulasan lengkap laporan keuangan 2025, penurunan pendapatan CFD, analisis instrumen, regulasi, dan tips dari WikiFX agar keputusan trading Anda lebih matang.

Tinjauan Regulasi dan Lisensi Global Broker Forex MYFX Markets: Panduan untuk Trader Indonesia 2025
MYFX Group Limited, operator perusahaan broker yang telah beroperasi selama 5 hingga 10 tahun, hadir di pasar dengan penawaran yang tampak menarik bagi banyak trader, termasuk platform MT4/MT5 dan beragam instrumen. Namun, di balik penawaran tersebut, terdapat struktur korporat dan kerangka regulasi yang kompleks dan memerlukan analisis mendalam.

Marabahaya 2025 ! 7 Platform RAWAN Ancaman Penipuan Trading Online Termasuk Broker Forex Nexus500
Consob Italia merilis daftar hitam 7 platform ilegal termasuk Nexus500 pada November 2025. Artikel ini membahas definisi penipuan trading online, peringatan regulator, gambaran umum Nexus500, serta tips WikiFX membedakan portal perdagangan aman vs penipuan.

Review Platform Trading Forex YWO: Analisis Mendalam Broker Offshore untuk Trader Indonesia 2025
Dalam lanskap trading forex dan CFD yang semakin padat, kemunculan broker baru selalu menarik perhatian, terutama bagi trader berpengalaman yang terus mencari kondisi trading optimal. Salah satu nama yang relatif baru di kancah ini adalah YWO. Broker peraturan “lepas pantai” ini menawarkan berbagai fitur menarik seperti leverage tinggi, deposit minimum rendah, dan akses ke platform MT5. Namun, sebagai editor media finansial yang berfokus pada analisis berbasis data, tugas kami adalah membedah lebih dari sekadar penawaran di permukaan.
