Ikhtisar:Dolar AS naik pada Kamis (16/09) petang dan trader masih menunggu pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk mencari indikasi kapan bank sentral tersebut akan mulai menarik stimulus moneternya.
Dolar AS naik pada Kamis (16/09) petang dan trader masih menunggu pertemuan Federal Reserve minggu depan untuk mencari indikasi kapan bank sentral tersebut akan mulai menarik stimulus moneternya.
Pada pukul 14.47 WIB, terus naik 0,12% di 92,648
Indeks telah terjebak dalam kisaran perdagangan di antara level tertinggi dua minggu di 92,887 yang dicapai pada awal minggu dan titik terendah satu minggu Selasa di 92,321 setelah laporan inflasi yang lebih lemah dari perkiraan.
turun tipis 0,04% ke 109,32, sementara kian turun 0,26% di 1,1784, tidak mendapat dorong dari angka registrasi mobil yang rendah untuk bulan Agustus. turun tipis 0,07% ke 1,3828, sedangkan melemah 0,27% di 0,7315, meskipun tingkat pengangguran negara itu tanpa diduga mengalami penurunan menjadi 4,5%.
Di Indonesia, rupiah ditutup turun 0,09% di 14.252,5 per dolar AS hingga pukul 14.57 WIB
Pasar valuta asing sekarang berfokus pada dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan dan diharapkan bisa memberikan kejelasan tentang prospek penurunan pembelian obligasi dan akhirnya kenaikan suku bunga.
“Jika ada, risiko dolar menuju pertemuan Fed minggu depan mungkin sedikit condong ke bawah jika pasar memperkuat pandangannya bahwa pengumuman tapering memang akan tertunda,” ungkap analis ING dalam catatan.
AS pada hari Kamis Agustus dapat menambah pandangan bahwa pengurangan mungkin dihentikan, seperti yang diperkirakan akan ditunjukkan oleh rilis, pada pukul 08:30 AM ET (1230 GMT), bahwa penjualan kembali melemah pada bulan Agustus setelah jatuh pada bulan Juli. Pada basis bulan ke bulan, angkanya diprediksi turun 0,8% dibandingkan dengan penurunan 1,1% bulan Juli.
Selain itu, jumlah individu yang mengajukan untuk pertama kalinya di AS juga terlihat meningkat menjadi 330.000 untuk pekan terakhir 11 September dari 310.000 untuk minggu sebelumnya.
Adapun, kian naik 0,10% di 0,7110 pukul 14.55 WIB setelah data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan ekonomi tumbuh jauh lebih baik dari perkiraan. meningkat menjadi 2,8% pada kuartal II.
Pertumbuhan yang kuat ini memperkuat pandangan bahwa bank sentral negara itu akan mulai menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, setelah menunda kenaikan suku bunga bulan lalu sebagai tanggapan terhadap wabah Covid-19 yang memicu tindakan lockdown ketat dari pemerintah.